Dalam kitab Nashoihul Ibad, Nabi saw. Bersabda: “Delapan perkara yang tidak pernah merasa kenyang dari delapan hal, yaitu:
- Mata tidak pernah kenyang dari memandang.
Salah satu pesan dari agama kita yaitu menundukkan mata dari pandangan-pandangan yang diharamkan oleh Allah Swt.
- Bumi tidak pernah kenyang dari hujan.
- Wanita tidak pernah kenyang dari laki-laki, begitu juga sebaliknya.
Orang suka lawan jenis adalah fitrah. Maka dari itu islam ada pernikahan. Umat islam dituntut setia dalam pernikahan. Kalau bisa nikah sekali seumur hidup.
- Orang alim tidak pernah haus dari ilmu. meskipun dia adalah seorang profesor/alim, justru yang membuat orang yg yang alim itu adalah ketika dia senantiasa belajar.
Syarat-syarat yang dapat menyempurnakan ilmu, yang perlu diperhatikan oleh seorang penuntut ilmu agar sukses cita-citanya ada 9:
- Memiliki akal. orang belajar butuh akal untuk fokus dan berpikir.
- Kecerdasan yang didapatkan bisa memahami hal-hal yang rumit
- Daya ingatan yang kuat untuk menghafal segala sesuatu yang pernah digambarkan dalam benaknya dan yang dapat dipahami dari ilmunya.
- Motivasi/antusias belajar dan tidak merasa bosan.
- Membatasi diri pada bahan yang tidak terlalu berat untuk dipelajari. Merasa cukup dengan materi yang mencukupi dari beban mencari ilmu.Maksudnya, di dalam belajar sudah memenuhi syarat (sudah bayar spp/ukt). Orang yang sukses itu adalah orang yang ketika menempuh tholabul ilmi dengan sempitnya kehidupan/serba pas-pasan. Dan sedikit orang yang bisa sukses ketika menempuh perjalanan belajarnya dengan keberlimpahan.
- Harus meluangkan waktu untuk memperoleh hasil yang sempurna
- Sesuatu yang mengganggu dalam belajar harus dihilangkan. misalnya kecemasan, keresahan.
- Panjang umur dengan tempo belajar yang luas, agar dapat belajar sebanyak-banyaknya untuk mencapai tingkat yang sempurna.
- Beruntung dapat memperoleh guru alim yang dermawan dengan ilmunya dan telaten dalam memberikan pelajaran.
Apabila sembilan syarat ini sempurna atau terpenuhi, maka dia adalah santri yang paling beruntung atau paling sukses.
Imam Iskandar berkata orang yang mencari ilmu butuh dalam 4 perkara ini: waktu yang luas, semangat, akal yang sempurna, motivasi, dan sempurnanya 4 ini yaitu dengan, guru yang menebar kebaikan.
- Orang yang meminta-minta tidak pernah kenyang dengan permintaan.
Nabi saw. Bersabda: “Barangsiapa membuka pintu meminta-minta, maka Allah akan membuka pintu kefakiran di dunia dan akhirat.Barangsiapa yang membuka pintu pemberian karena mencari ridho Allah, maka Allah akan memberikan kepadanya kebaikan di dunia dan di akhirat.” (H.R. Ibnu Jarir).
Diriwayatkan, bahwa Nabi saw. Bersabda: “Tiada seseorang yang membuka pintu permintaan untuk dirinya sendiri di mana ia meminta sesuatu kepada manusia, melainkan Allah membukakan pintu kefakiran untuknya, karena perbuatan menjaga diri dari meminta-minta itu lebih baik.” (H.R. Ibnu Jarir).
- Orang rakus tidak pernah kenyang dengan penumpukan harta Orang rakus tidak pernah kenyang dengan tumpukan harta.
Perlulah diketahui, bahwa dunia terdiri atas tiga macam, yaitu: Dunia yang mengandung pahala, dunia yang mengandung hisab dan dunia yang menjadi siksa. Dunia yang mengandung pahala, ialah dunia yang menjadi perantara untuk menyampaikan kebaikan dan menyelamatkan dari kejahatan. Dunia semacam itu, adalah pemberian untuk orang mukmin dan merupakan ladang untuk akhirat, itulah dunia yang halal yang mencukupinya. Dunia yang mengandung hisab adalah dunia yang menyibukkan dari melaksanakan perintah Allah, pada waktu mencarinya tidak melakukan hal-hal yang dilarang. Dunia yang menjadi siksa, adalah dunia yang dapat memutuskan dari hal-hal yang diperintahkan Allah, dan melanggar hal-hal yang dilarang Allah swt.
Ketahuilah, bahwa banyak orang yang mencari dunia dengan bermacam-macam cara, antara lain yaitu:
- Orang mencari dunia dengan niat menggunakannya untuk menyambungkan tali persaudaraan dan membantu orang-orang yang kekurangan. Jangan pernah ragu kita tidak akan miskin karena membantu orang tua. Orang yang dermawan, ia mendapat pahala jika kenyataan perbuatannya sesuai dengan niatnya. Tetapi tidak ada hikmah baginya, karena orang yang bijaksana itu tidak pernah mencari sesuatu yang belum jelas apa yang terjadi di kala sesuatu tersebut telah diperoleh.
- Orang yang mencari dunia dengan niat memenuhi syahwat, dan bermewah-mewah dengan berbagai perkara yang enak-enak. Orang tersebut dianggap golongan hewan.
- Orang mencari harta dengan niat bangga-bangga an dan persaingan serta kesombongan, maka orang seperti ini dianggap orang yang dungu, yang tertipu, bahkan termasuk dari bagian orang-orang yang rusak.
- Laut tidak pernah kenyang daripada air
- Api tidak pernah kenyang daripada kayu bakar.
Ini penting bagaimana kita berperilaku dengan dunia. Mencintai dunia adalah pangkal keburukan. Semua tergantung bagaimana sikap kita, perilaku dan niat kita terhadap dunia.