Alam kita saat ini sedang dalam kondisi yang memprihatinkan. Terlihat dari banyaknya kasus yang terjadi menyangkut keberlanjutan alam kita. Kekeringan menjadi musuh utama setiap makhluk hidup di bumi ini, karena air bersih merupakan salah satu sumber daya vital. Melihat kondisi saat ini yang semakin parah, seperti yang terjadi beberapa bulan lalu di Provinsi Jawa Tengah. Terdapat sekitar 28 Kabupaten/Kota yang menyatakan status kekeringan yang terjadi. Kekeringan ini tentu saja berdampak pada perputaran roda ekonomi sehingga cita-cita Indonesia yang ingin menjadikan negara yang maju pada tahun 2045 sedikit terhambat.(dilansir dari Kompas.com).
Pohon di hutan juga menjalankan peran vital dalam menjaga ketersedian oksigen di bumi yang semakin padat ini. Hutan hujan tropis di Indonesia juga berperan dalam menjaga keberagaman hayati di dunia, karena merupakan rumah bagi sebagian flora dan fauna yang langka. Maraknya penebangan hutan untuk dijadikan industri atau perkotaan tentu saja mengkhawatirkan bagi kelestarian hayati yang ada di hutan hujan tropis. Seperti yang telah kita ketahui bersama, hutan di Indonesia terus mengalami penurunan setiap tahunnya, padahal hutan di Indonesia berperan krusial dalam menjaga ekosistem, mengatur iklim, dan turut memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat di sekitar kawasan tersebut.
Hilangnya hutan di Indonesia dapat menyebabkan beberapa masalah yang besar. Seperti berkurangnya pasokan oksigen di dunia, karena hutan merupakan salah satu penyumbang oksigen terbesar di dunia, dan waktu pemulihan hutan juga membutuhkan waktu yang tidak singkat. Selain itu, hilangnya hutan berarti juga hilangnya ekosistem yang telah ada lama di dalamnya, seperti di ekosistem hutan hujan tropis sendiri banyak terdapat tumbuhan yang menjulang tinggi dan berkanopi, serta menjadi rumah pagi berbagai primata dan banyak jenis burung.
Alternatif dalam menghadapi tantangan ini, serta tetap ber-visi menjadikan Indonesia negara maju sebenarnya bisa dilihat dalam beberapa sudut pandang. Sudut pandang pertama adalah tetap berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan ini, karena kita ketahui bersama lingkungan yang sehat menjadi faktor yang penting dalam memajukan sektor pertanian di Indonesia. Sektor pertanian sampai saat ini masih menjadi tumpuan dalam peningkatan ekonomi di Indonesia, terlihat dari masih banyaknya ekspor barang dari komoditas pertanian seperti kelapa sawit dan juga kopi.
Alternatif lain dalam mewujudkan cita cita Indonesia maju yaitu dengan berfokus pada sektor lain seperti industri untuk menjadi tumpuan ekonomi di Indonesia. Sudut pandang ini bisa dipilih menjadi alternatif karena menilik dari negara-negara yang sudah maju seperti Jepang dan Singapura, juga negara-negara di Benua Eropa. Negara-negara tersebut bisa maju karena berfokus pada peningkatan sektor industri, dan bukan dari sektor pertanian. Indonesia juga bisa meniru cara negara tersebut untuk berfokus pada peningkatan sektor industri, akan tetapi dengan risiko rusaknya alam Indonesia yang sangat indah dan kaya ini.
Risiko untuk kerusakan alam akibat pemanfaatan lahan untuk peningkatan industri sendiri sebenarnya bisa diatasi dengan teknologi yang ada saat ini. Salah satu solusi yang ditawarkan seperti adanya Smart City dimana di kota cerdas ini, teknologi berperan dalam mengelola sumber daya alam yang ada sehingga tidak menghilang. Atau konsep-konsep lain yang mengadopsi konsep kota hijau bisa menjadi solusi untuk menciptakan lingkungan negara yang maju akan tetapi tetap mempertahankan lingkungan yang sehat.
Terlepas dari alternatif yang tersedia, kita pribadi juga harus memiliki kesadaran dalam menjaga lingkungan. Hal-hal kecil yang sering tidak kita sadari bisa saja menjadi masalah besar kedepannya. Kebiasaan buruk seperti membuang sampah sembarangan, atau membiarkan tumpukan piring kotor bisa menimbulkan dampak besar jika dibiarkan terus menerus. Maka dari itu, mari dari diri kita sendiri tanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan yang telah diciptakan oleh Allah SWT agar tetap terjaga keasriannya sampai anak cucu kita nanti.